Pages

October 23, 2009

banyak kepala


Mungkin karena ini pengalaman pertama saya di proyek, saya kadang masih bingung dengan job desk yang harus saya kerjakan.
Pernah merasa menjadi orang paling bodoh sedunia?
yah..itulah yang saya rasakan sekarang.

yang mungkin paling membingungkan ialah banyaknya kepala yang ikut berperan di dalam satu proyek.
dari mulai owner.
MK.
Perencana Struktur.
Perencana Arsitek.
ME.
dan kontraktor sendiri.
Semua kepala punya isi dan pemikiran berbeda-beda.
Dan salah satu tugas saya adalah menyamakan persepsi itu agar gedung yang kami bangun bisa sesuai harapan dari semua pihak.

dan itu sulit sekali!
menghubungkan pikiran orang yang bahkan tidak berada dalam satu tempat yang sama. oke, ini zaman modern. bisa telpon, fax, maupun email.
tapi, terkadang telpon, fax, atau email saja tidak cukup menggambarkan keruwetan yang timbul di dalam gambar rencana.
Saya ngomong A di telpon, perencana berfikir B.
Saya menuju gambar A, dia menuju gambar B.
dan pada akhirnya malah gak nyambung sama sekali.

Belum lagi kalau gambar dari perencana struktur gak klop dengan gambar arsitek.
Mungkin itu hal yang sangat biasa di dunia perproyekan, cuma bagi saya yang baru pertama kali mengalami ini, rasanya amat mumet njelimet!

Belum lagi kalau perencana arsitek dengan seenak udelnya mengubah-ubah gambar arsitek yang bisa berpengaruh pada desain struktur. otomatis struktur harus desain ulang. analisa ulang. ngerayu-rayu perencana struktur untuk desain ulang. karena, jujur saja, saya masih kebat-kebit kalo desain saya dieksekusi di lapangan. amankah? bisa berdiri dengan kuatkah? apa suatu saat bisa ambrol?
berbagai pikiran buruk langsung hinggap di benak saya.

Ini semua mungkin biasa bagi orang yang sudah lama berkecimpung di proyek.
namun sekali lagi, ini tetap hal yang wah bagi saya. yang harus saya adaptasikan.
yang harus saya pelajari dari awal.

dan kemarin ketika fesbuk saya berkata "PERENCANA GAK JELAAAAAS!!!", salah seorang senior saya waktu kuliah memberi komen, "kalau ada perencana yang jelas, ga perlu ada kontraktor", saya otomatis tertawa terbahak. benar juga, kalo semua perencana jelas, langsung saja panggil tukang, dan ga perlu ada kontraktor untuk menggordinasikan semua ini.

2 comments:

  1. Akhirnya bisa tertawa yah ;)

    jalani ya Della...

    pasti nambah ilmunya

    kalo suntuk kadang2 baca blog org aja yug gila2 hehehe

    ReplyDelete
  2. Del. Ternyata anda di proyek jg ya ? hmmm...sama dong...Sy lg mengerjakan Tol Smrg-Bwn...
    Sebaiknya dibahas dlm rapat mingguan...agar outputnya 1...Dan smua ada notulennya. Agar keputusan yg berdampak terhadap bergesernya waktu dapat termonitor.
    Keputusan kan ada di Pimpro n RE. Jangan pernah terlibat debat kusir...biarin aja sang kusir mengendarai delmannya.

    ReplyDelete