Pages

August 18, 2009


emosional.

itulah saya.
kadang ga ngerti apa sih yang berkecamuk di dalam pikiran saya, apa saja materi-materi yang menyusun logika dan perasaan saya, sehingga saya bisa seemosional ini.
dari suatu hari yang gembira, dimana saya tertawa sampai kadang-kadang nyaris histeris, saya bisa sekejap mata merasa sedih kemudian menangis.

seringkali, empati saya berlebihan.
sehingga ketika orang lain merasa sedih, merasa marah, merasa bad mood, saya ikut terpengaruh.
saya ikut merasakan apa yang dia rasakan, mungkin bisa melebihinya.
sementara orang itu berkutat dengan masalahnya sambil menggerutu, mood saya bisa berkali-kali lipat lebih buruk daripada itu.

saya hobi menangis.
seringkali saya berpikir, apakah ada orang seperti saya yang sering sekali menangis.
Saya menangis ketika menonton film.
Saya menangis ketika mendengarkan lagu.
Saya menangis ketika menulis.
Saya menangis ketika membaca.

Seringkali saya lelah dipermainkan oleh perasaan.
Seringkali ingin mengesampingkan yang namanya emosi.


PS.
Dear mom...
life is so tiring.
being adult is never be fun.
show me the way to my childhood, so i don't have to think about life..

3 comments:

  1. :-) ttp smgt bu dela.

    perasaan bs dikalahkan dengan logika bu. klau lg mw nangis,langsung aj mikir yg seneng2, bgitu pun sbalikny, klau gembira terlalu berlebihan, langsung aj dbatasi dgn mengingat yg sedih2.

    segala sesuatu yg tepat proporsi itu yg paling nikmat, ndak kurang, ndak lebih, tapi pas.

    ReplyDelete
  2. Being adult is a decision...

    anw... when those feelings are really bugging you, try to play a game ;)
    perhaps it can distract the bad mood

    ReplyDelete
  3. @saga... nah itulah..
    kadang-kadang sulit buat pake logika..

    @eka...
    mbak ekaaaa..
    congrats buat rumah barunya!!!!
    dan makasi buat advicenya.. :)

    ReplyDelete