Pages

October 28, 2016

Feeling so low today. Zafran's been sick for two days now and it's last day of my help working here. She's been with us since I don't know... two years ago? It's been up and down with her, but I made commitment to take care of my son by myself... so yeah. I have no idea that my life will turns out like this, dramatically. I have a dream, big dream, but now... let's enjoy this silence for a while. I think maybe it will help me to recognize myself as a human being, as a mother and as a wife. I promise that I will help, help and help a lot people as much as I can, as many as possible. With God's will, insha Allah.

October 10, 2016

Jujur aja, saking lamanya (walaupun posting terakhir baru bulan Juni sik) ngga nulis disini, memulai lagi itu seperti lagi menjemput sesuatu di dunia lain (cue to Stranger Things, have you watched it? It's so awesome!) A LOT of THINGS have changed lately, dan jujur menulis blog itu berubah dari suatu kesenangan menjadi suatu kewajiban. It's getting so bad, isn't it? June and July this year is been the worst, I am crying a lot, I am cursing a lot, but in the end I am starting to think and contemplate. I have no idea whether I've discussed this thing here, but being adult, you have sooo many responsibilities, it's sometimes overwhelming you. Bills, kids, parents, money, money, money... In the end, tau sih, ya udahlah ya jangan dipikirin, dijalanin aja. I know, I know, but sometimes, it makes you wonder how tiring it is, right? Or it's just me?

Jadi, kabar terbarunya, saya officially udah jadi ibu rumah tangga! Yay? A lot of consideration being put to this decision, especially when you are not born with silver spoon. A lot of what if, and scary thought, dan ini dan itu. Belum lagi banyak pihak yang tidak mendukung (I know, as my husband said, udahlah gak usah terlalu didengerin, yang penting kan aku mendukung, but stiiiill...), tetapi kondisinya udah gak bagus lagi. Dan, alasan nomor satu saya berhenti kerja, bukan karena anak looooh. Hahaha, yes, mengasuh anak sendiri played big part in my decision, but my number one reason is I am so tired. Don't start me with kerja itu memang capek, karena yes it is, but this thing had eaten me up until I couldn't breathe. Padahal pada dasarnya saya suka sekali kerja loh. Anyway, no need to explain lah ya, intinya hello jobless.

Jadi gimana? Hahahha, the useless feeling is unbearable! Belum sampai ke tahapan bosan sih (some of my friends said that I am going to feel bored eventually) karena selalu aja ada yang dikerjain setiap hari. Yah namapun ibu dengan satu toddler ya, what do you expect? Buuut, the useless feeling... oh God, I knoooow that we, mother, is the key to our child's future, that you do a very important job to raise your child well, and bla bla bla, but still. I am not feeling THAT important. Some post power syndrome? I used to deal with important client, managing their credit line, even decided whether we're gonna to give them billions to improve their business, but now all I have to do is preparing weekly menu and my kid lunches (which is still hard for me you know, because I really have nooo idea to do it before. Sop lagi sop lagi. Bayem lagi bayem lagi. Ha)

Buuut, as my husband pointed me (he's the best. Really) my condition is getting better nowadays. I am starting to laugh again. I rarely cry. My patience is in high limit now. Iya sih, harus saya akui, bisa tidur delapan jam itu is a great deal. Selain itu saya bisa melakukan banyak hal yang ngga bisa saya lakukan saat kerja. There is always bright side I guess, bagaimanapun ini keputusan yang saya ambil dan konsekuensinya harus saya hadapi bukan?

Soooo, what now? Yah, nikmatin dulu aja sambil leyeh-leyeh nonton series yang dari dulu dikumpulin terus-terusan tapi gak pernah ditonton-tonton. Say hello to Tom Hiddleston in The Night Manager please!


PS. Minggu kemarin, saya nonton Athirah, film terbarunya Miles dan Riri Riza. It's good in its own way, dan walaupun ada beberapa scenenya yang bikin gregetan abis, karakter Athirah ini bikin malu banget deh kalo misalnya lagi galau kelamaan. Watch it, it's so good.

June 20, 2016

Hello, Roadie! (part 2)

part 1 click here.


Honestly, I am gonna pass our Day 2, because it's basically us strolled around Malioboro, shop in Hamzah (ex-Mirota) Batik and had dinner at Nanamia Pizzeria. Jadi ceritanya langsung aja ke hari ketiga, oke!

Awal kita mau ngerencanain liburan, dan sempet batal kesana sini, dan akhirnya menjatuhkan diri ke Yogya, karena kita sebenarnya penasaran sama deretan pantai di Gunung Kidul Yogya. Gunung Kidul ini punya belasan pantai yang keren abis, bisa searching lah dimana-mana, tapi karena keterbatasan waktu akhirnya kita cuma mengunjungi dua saja. 

Sebelum kita pergi ke pantai, mari kita ke Soto Kadipiro untuk sarapan dulu!


Seriusan Soto Kadipiro ini enaaaaak, enak, enak banget. Kita abis masing-masing dua porsi aja dong. Hahahaha... coffee to the rescue! Kalo engga, ngantuk banget.

Setelah kurang lebih tiga jam perjalanan darat yang berkelok-kelok (mirip lah sama perjalanan Kota Sukabumi - Pelabuhan Ratu), akhirnya sampai juga ke Pantai Indrayanti! Hahahaha, temen gw bilang, "Buset, mainstream banget sih lo ke Indrayanti". Whatever, yang penting baguuuus banget tempatnya, nyaman fasilitas umum sama tempat makannya. Kita juga makan siang disini, lumayan bakar-bakar ikannya, fresh dan enak.





Abis makan siang di Indrayanti, kita pergi ke Pantai Sadranan. Di Pantai Sadranan ini, bentuknya bagus deh, bisa liat karang-karang, bisa jalan ke tengah laut lewat karang-karang itu! Nah, tapi waktu saya sama suami rada ke tengah, pas air lautnya pasang! Jadinya pulang ke tepinya rada teriak-teriak, karena air sudah lumayan tinggi.


Kita bisa jalan lewat karang ini. Enak kok empuk, ga tajam.


Ini foto dari tengah laut, di kejauhan banyak yang snorkeling. Memang karangnya bagus-bagus nih disini.
Nah, dari Sadranan ini kan masih siang ya, sekitar jam 3 sorean gitu. Awalnya kita mau ke pantai lainnya, cuma saya penasaran banget sama Gua Pindul. Dulu temen-temen kantor pernah kesini, cuma saya nggak bisa ikut karena lagi cuti hamil. Akhirnya kita kesana, dan emang ternyata bagus banget yah! Fotonya ngga ada disini, karena difotoin sama mas-mas dari vendor body raftingnya, dan belum dipindah ke laptop. Bright side-nya pergi hari Senin, sepi banget! Kata mas-masnya biasanya penuh banget dan ngurangin kesan mistisnya karena ngantri kayak ular gitu di dalam guanya.

Sampai ke Kota Yogyakarta sudah malam, kita makan malam di Holycow Steakhouse by Chef Afit. Tempatnya sedikit susah deh nemunya, masuk ke jalan kecil dan ada di dalam perumahan gitu, but it's all worth it!


Abis makan sebanyak ini, kita sempet mampir dulu di tempat gelato (apa ya namanya, gw lupa, ada kok di Instagram gw hahaha).



That was officially good day! Love every part of it. Tinggal cerita pulangnya ke Sukabumi nanti yaaa..

May 16, 2016

Hello, Roadie! (Part 1)

You know what's sucks? It's Sunday and here I am, working! I spent all Saturday night by working and slept at 3 am. So, what the hell, I deserved a break.

Gonna write about our second road trip at March. It was soooo fun. We've been waiting for sometimes, sebagian besar karena nggak tega ninggal anak sendiri dalam jangka waktu yang cukup lama. Pffft, perks of being a parent. Akan tetapi akhirnya kita memutuskan untuk pergi juga, kebetulan ngabisin cuti tahun kemarin juga.

Mas Ro loves to drive. And I love singing aloud in our car. Sejak punya anak, privasi seakan menghilang. Mana bisa nyanyi-nyanyi Adele kenceng-kenceng (sambil mewek) lagi? (kecuali di kamar mandi, itu pun kalo si bocah nggak gedor-gedor pingin ikutan masuk... reality oh reality). Awalnya, kita pingin banget bisa ke Bangkok tahun ini. Karena suatu hal (*uhuk*budget*uhuk) akhirnya kita downgrade ke Singapore. Terus batal lagi. Hahaha.. jadinya road trip ke Yogya. Lagi? Iya, kemarin kan baru aja #YogyaSoloTrip, tapi road trip ini bedaaaaa. Karena yang penting adalah perjalanannya (dan temannya). Bukan tujuannya. (cue to mas Rangga #AADC2 hahaha).

Karena baru sekali ini keluar dari peradaban Sukabumi via ring road, jadi baru sekali ini juga lewat Tol Cipali. Panjang amat ya. Rasanya baru sekali ini lewat tol yang bayarnya sembilan puluh ribu *norak*. Perhentian pertama kita waktu itu adalah Cirebon. Penasaran sama yang namanya Nasi Jamblang. Sebagai turis yang baik dan mainstream, datanglah kita ke Nasi Jamblang Bu Nur yang terkenal itu. Rameeeeee banget tempatnya, sampai di parkirannya waktu itu ada tiga buah bis pariwisata. Mau makan juga ngantrinya ampun-ampunan deh.



Ternyata, nasi jamblang itu semacam nasi yang lauk pauknya bermacam-macam gitu yah. Baru ngeh. Entah kenapa bisa serame itu. Enak sih enak, tapi nothing special ah. Hehe, jangan ditimpuk ya! Tapi denger-denger sih ada nasi jamblang yang lebih enak dari Ibu Nur ini... coba ya kapan-kapan kesana..

Dari Cirebon kita menuju Tegal. Sampai Tegal masih kenyang sih, cuma masa nggak ke Sari Mendo kita? Akhirnya bela-belain mampir,,

Ini akhirnya ga abis lhooo.. hahaha..
Sebenernya suami udah bikin beberapa list tempat makan enak dan salah satunya adalah kepiting Gemes Pak Mamo di Pemalang. Tapi udah gak kuat banget perut ini, akhirnya yaudah.. kita lanjut aja sampai Yogyakarta.

Kita sampai ke Yogya sekitar jam 9 malam, dimana perjalanan dari Sukabumi dimulai dari jam 5 pagi. Emang nggak buru-buru juga sih, secara yang diincer dari road trip ini adalah perjalanannya yah, bukan tujuannya sekali lagi. Hotel kita di Yogyakarta, Tjokro Style, semacam budget hotelnya dari Grand Tjokro. Exceed expectation dong. We love it! Murah lagi.







So, that's it for Day 1. Let's continue tomorrow.. :)

To read our first road trip, click here.

Book Shopping Experience with belbuk.com

Kalau yang sudah lama baca blog saya (ecieee.. serasa seleb blog ya), atau yang sudah lama kenal sama saya, pasti tahu kalau saya ini suka sekali membaca. Dulu saya sempat membuat blogreview/ resensi buku, yang sekarang sudah tidak aktif lagi, apalagi sejak punya anak, hehe.. Tapi, sejak Zafran sekarang tambah besar dan sudah lebih mandiri, saya mulai membaca lagi, walaupun tidak bisa se-intense dulu ya, karena waktunya dibagi dengan kerjaan dan anak. Saya berharap sekali Zafran juga suka membaca, walaupun katanya hobi anak itu nggak bisa dipaksain ya, tapi saya mencoba mengenalkan buku sedari kini. Lagipula siapa yang nggak gemes sih sama buku anak? Gambarnya lucu-lucu, ceritanya enak dibaca, suka banyak diskon lagi. Saya bahkan lebih gemas sama buku mewarnai anak-anak dibanding coloring book yang sekarang lagi in itu.

Anyhow, kemarin pasti tahu kan ada pameran buku yang digadang-gadang pameran buku terbesar? Yang katanya diskonnya gila-gilaan dan jumlah buku yang dijual mencapai 40 kontainer? Gimana nggak ngiler pingin datang? Apalagi waktu weekend itu 24 jam lho bukanya. Tapi sayang, pada saat minggu terakhir pameran buku itu diadakan, Zafran baru saja sembuh dari tipes, dan saya sedikit takut kalau memberi aktivitas yang terlalu berat. Sedih sih, apalagi membayangkan bisa ngeborong buku-buku dengan diskon yang lumayan.

Demi menghapus rasa galau (eaaa), maka dipilihlah jalan termudah. Belanja online cencuuunyaaa.. Sekarang toko buku online kan banyak sekali ya bertebaran, dan banyak juga yang menawarkan diskon yang menarik. Saya tertarik dengan toko buku online yang sebelumnya saya belum pernah belanja disana. Namanya belbuk.com. Ketika saya kunjungi, ternyata koleksinya cukup lengkap lho, dari mulai fiksi yang saya suka, buku anak-anak, buku hobi seperti memasak dan crafting, bahkan hingga buku kuliah. Yang awalnya cuma mau belbuk (beli buku) buat mamahnya aja, jadi gemes beli buat Zafran juga, soalnya koleksi buku anak-anaknya dari mulai balita hingga remaja dibilang cukup lengkap.


Dan asyiknya, belbuk.com ini juga menyediakan diskon yang beragam. Buku yang saya beli ini di-diskon dari 10 hingga 15%. Lumayan ya? Kan #ibubijak harus irit-irit uang belanja juga yaaah.

Pelayanan belbuk.com ini dibilang cukup cepat juga, nggak sampai tiga hari dari pemesanan, buku yang dipesan sudah sampai ke tangan saya. Jadi nggak terlalu sedih juga yah nggak datang ke pameran buku terbesar itu.

Buat Zafran, saya lagi suka banget sama seri Dongeng Halo Balita keluaran Mizan. Ceritanya menarik, beragam, gambar-gambarnya bagus, nggak kalah sama buku anak import. Nah, di belbuk.com ini koleksi Dongeng Halo Balitanya lengkap. Seru banget deh, nanti kapan-kapan saya pasti beli buku disini lagi buat melengkapi koleksinya Zafran.


Salah satu buku yang saya belikan untuk Zafran. Gambarnya gemes yah?

Oke semua.. sekarang selamat membaca! J

May 02, 2016

Monday is always the hardest.

Nggak tahulah kalau buat wiraswasta, freelance, ibu rumah tangga, atau orang yang jam kerjanya nggak diatur di buku pedoman perusahaan, atau punya waktu kerja fleksibel. Atau orang-orang yang mengklaim amat sangat mencintai pekerjaannya sehingga katanya you don't feel like working. Beneran nggak sih seperti itu? Saya pernah baca artikel, lupa dimana, intinya walaupun kita melakukan pekerjaan yang kita cintai sekalipun, ketika kita berhubungan dengan pihak ketiga, baik itu client, atau vendor, tetap kita memegang suatu responsibility untuk memuaskan pihak tersebut. Misal, penulis, who claims (s)he loves writing a lot. Pada saat dia menghadapi deadline, atau tuntutan dari pihak penerbit, dia tetap dihadapkan pada tanggung jawab untuk memenuhi deadline tersebut. Jadi ya selalu ada rasa tanggung jawab dan kewajiban apapun pekerjaan itu. Bahkan istri konglomerat pun memiliki tanggung jawab dan kewajiban itu, ya nggak sik? (eh, tapi kalau jadi endorser atau buzzer gitu enak kali ya?)

Ada satu quote yang saya suka, "Only life lived for others is worthwhile". Albert Enstein yang bilang. Kadang saya stress dan tertekan, karena kok rasanya semua yang saya kerjakan itu demi orang lain. Malah sebenarnya kalau misalnya saya memikirkan diri saya sendiri saja, nggak usah tuh harus susah payah seperti ini. Tapi memikirkan berapa banyak orang yang terikat dengan saya, kok rasanya peran kita di dunia ini lebih besar ya dari hanya sekedar diri kita sendiri. Berguna untuk orang lain. 

Berat banget kayaknya ya? Ini adalah salah satu alasan saya belum mau punya anak lagi. Kalau nanti memang cuma bisa punya Zafran saja, ya sudahlah. Karena pekerjaan jadi ibu itu 24 jam 7 hari 1 minggu. Dan nggak bisa resign. Tanggung jawabnya tingkat tinggi.

Intinya, Monday is always the hardest. Apalagi kalo bocahnya ngintilin kemana-mana dan berderai air mata pas ditinggal pergi.



March 24, 2016

You know what I missed most from our road trip?

Those cheap minimarket coffees we've had while we were taking a rest. 
Cheap coffees and nice conversation. 
And the way I could get a nap while you're driving.
And lot of books I could read while you're driving.
And lof of things I could do while you're driving.
:)