hello, cerita sebelumnya bisa dibaca disini.
Tujuan berikutnya adalah dinner di Jimbaran, sekaligus ada acara ramah tamah antar peserta. Saya jujur excited karena mendengar banyak review bagus soal Pantai Jimbaran dan sunsetnya yang bagus. Sayangnya ketika tiba di lokasi, saya merasa kurang puas, karena ternyata pantainya kotor. Sedihnya lagi, langitnya mendung, sehingga sunset yang indah itu pun tertutup awan. Kafe yang kami datangi juga biasa saja, nothing special, rasa seafoodnya malah kurang enak menurut saya.
Untung kebantu sama langit yang cakepnya nggak sante itu. |
Kalo menurut tour guide kami, sampah-sampah yang ada di sepanjang pesisir Pantai Jimbaran ini bukan berasal dari pembuangan sampah kafe dan restoran yang ada disini, akan tetapi merupakan sampah bawaan ombak dari pantai yang lain. Pemilik kafe dan restoran disini sudah membersihkan sampah tersebut setiap hari, akan tetapi keesokan harinya sampah itu pasti datang lagi. Too bad, padahal kalo nggak ada sampah pantainya pasti cantik sekali.
Untuk makanan, rasanya biasa, ikannya nggak fresh, rasa cuminya eneg, yang saya suka cuma udang bakarnya, tapi ada udangnya temen yang cair, nggak fresh. Makanya boro-boro nginget nama restorannya deh, nggak mau balik lagi kesana.
Sampai ke hotel sekitar jam setengah delapan, dan jam sembilan udah keluar lagi, rencananya mau puter-puter Bali dan sewa motor. Untuk persewaan motor ini bisa diperoleh di sepanjang Jalan Kuta, dan sepanjang Kuta Art Market, waktu tahun kemarin sih saya sewa Rp. 50.000,- per 24 jam, kemarin saya sewa Rp. 60.000,- per 24 jam, katanya sih harga tahun 2013. Jangan lupa ya pakai helm, soalnya saya pernah baca di beberapa blog dan trip advisor kalo orang-orang Bali nggak suka sama turis yang naik motor nggak pake helm, baik domestik maupun internasional. Kadang si rental malas kasih kita helm, tapi kalo perlu kita insist supaya dia nyediain helm buat kita. Walaupun udah malam dan kita cuma butuh motor untuk beberapa jam aja, tapi nggak dikasih diskon lho! Nggak tau juga kurang canggih nawarnya apa gimana, zzz.
Puter sana-sini ke daerah Kuta, Legian, sampai nyasar-nyasar kesana-kesini, eh, ujungnya nongkrong aja di Black Canyon-nya Kuta Bex sambil nunggu hujan reda. Iya, sempet ujan aja dunk malem-malem itu. Terjebak deh sampe jam dua belas malam sambil maen Truth or Dare.
Sempet nyobain Green Tea Latte di Black Canyon ini, enak sih, cuma emang olahan green tea paling enak itu Green Tea Blend di XXI Cafe dan McFlurry Green Tea ya. #tetep
Hujan belum reda, tapi udah jam dua belas, akhirnya memutuskan cabut karena besok jam delapan harus udah siap-siap buat ke Tanah Lot! Dan harus langsung packing karena udah malam terakhir aja di hotel. Nasib.. nasib.. liburan kilat. :p
Next stop : Tanah Lot, 3 V Villas, dan Krisna!