Suatu pagi Melati menanyakan hal ini kepada saya.
"Tungguuu.. masalah second chance apa dulu ini? Secara umum sih gw percaya sama second chance, tapi kalo hubungannya sama selingkuh, gw nggak bisa janji deh. Gw percaya, tapi kalo misalnya kejadian sama gw, jujur, I have no idea what to do."
I don't tolerate infidelity. Ever. Nggak tau kenapa,ngebayanginnya aja saya nggak mampu. Amit-amit deh kalo sampai kejadian pada saya. Makanya waktu Melati tanya ke saya, apakah saya akan memberikan kesempatan kedua kalau pasangan saya sudah ketauan nggak setia, saya bener-bener nggak tau deh harus ngomong apa.
Kalau baca disini dan disini, jaman sekarang apapun bisa terjadi ya. Ketakutan buat hal itu ada, cuma salah seorang ayah dari teman saya pernah berkata, "Berdoa aja, dan jadi orang baik. Kalau kita jadi orang baik, insya Allah pasangan yang didapat bakal baik juga." Nah, berarti kembali ke have a faith, soalnya kalo misalnya nggak gitu, bakal ketakutan terus dunk untuk memulai hubungan?
Nah, kembali kalau misalnya menemukan pasangan kita selingkuh, siapkah kita untuk memberinya kesempatan kedua?
YES? Mungkin iya. Walaupun perjalanan yang ditempuh untuk berkata iya ini pasti bakalan sulit dan berliku banget. Tapi demi cinta? Putus waktu pacaran aja udah sakit banget, apalagi cerai. Kalau misalnya alasan cinta terlalu naif, mungkin demi anak-anak? I haven't had kids yet, tapi kalo denger-denger dari orang lain (even my mom said that) cinta kepada anak bisa membuat orang tua melakukan apa saja, termasuk berusaha keras mempertahankan atau memperbaiki pernikahannya.
NO? Karena mungkin usaha yang ditempuh akan sangat sulit dan menyakitkan. Pertama, apakah kita bakal mempercayai pasangan seperti sebelum itu terjadi? Kedua, siapkah kita mengubur dalam-dalam kejadian yang sudah lalu dan berusaha untuk TIDAK PERNAH mengungkit kejadian itu kembali dengan pasangan kita pada saat terjadi perdebatan antara kita dengan pasangan? You know, it's easy to forgive, but forget?
Jadi, sebenarnya saya juga nggak tahu langkah apa yang saya bakal pilih KALAU itu terjadi. Dan saya nggak tahu, apakah saya berani memberikan KESEMPATAN KEDUA itu pada saatnya nanti. Yah, mari berdoa saja agar hal-hal yang tidak diinginkan itu nggak terjadi di hidup kita semua. Amin :)
turut mengaminkan.
ReplyDeleteTapi saya percaya kesempatan kedua.
2nd change sering datang tapi jangan sekali pun disia2kan
ReplyDeletegua juga gak sangat gak setuju sama perselingkuhan. jadi rasanya orang yang selingkuh gak pantas dikasih 2nd chance...
ReplyDelete